Pages

Saturday 1 December 2012

Rumah Tua Jalan Mawar Bagian 5


"Uhh.. Pahh! Uhh... enakhh!" terdengar suara berisik dari Kamar Nomor 51 Hotel Bandung Permai. Suara perempuan sedang meracau itu terdengar sayup-sayup dari dalam kamar. Kalau ada orang yang berjalan pelan dan menempelkan daun telinganya ke pintu, pasti dia akan merinding dan terangsang.

Di dalam kamar nampak dua tubuh tanpa sehelai benangpun sedang melakukan hubungan badan. Ada gadis sekitar 18 tahunan sedang menggelinjang di atas kasur empuk. Di atasnya lelaki usia 30-an sedang memompa bagian selangkangannya.

Keringat mengucur dari kulit mereka. Tubuh mereka mengkilat dan basah. Seperti kuda yang sedang berlari menuju puncak gunung. Terengah-engah, mendesah seperti habis makan sambal.

"Aku mau sampai, Pah!" si perempuan berteriak. Di peluknya leher lelaki yang menyetubuhinya semakin erat. Dan beberapa detik kemudian ia mengerang lalu terkulai. Lelaki itu semakin mempercepat gerakan pantatnya yang naik turun. Lalu ia pun mengerang dan berhenti bergerak.

"Oh, nikmat!" lelaki itu rebah ke sisi perempuan yang baru saja disenggamainya. 

Belum satu menit ia beristirahat dari aktivitas seks, terdengar nada panggilan dari ponselnya.

Bergegas ia mengambil ponsel di meja dekat tempat tidur. Dilihatnya nama Bonar di panggilan.

"Iya ada apa Bonar?" 

"Pak Jimmy dimana? Bapak harus ke lokasi pembangunan hotel. Ada pembunuhan, Pak!" kata Bonar di telpon.

"Oh, pembunuhan? Okelah, aku segera kesana!"

Lelaki yang dipanggil Jimmy itu bergegas mengenakan pakaiannya yang berserakan. Diambilnya beberapa lembar uang ratusan ribu dari dalam dompet dan meletakkannya di sebelah perempuan yang nampaknya sedang tertidur karena kelelahan.

Sesaat kemudian Jimmy sudah meluncur menuju rumah tua yang sudah dibelinya beberapa waktu yang lalu.

Bersambung 

No comments:

Post a Comment