Pages

Sunday 4 November 2012

Rumah Tua Jalan Mawar Bagian 3


Sepeda motor Supra X 125 memasuki halaman rumah tua jalan Mawar. Waktu masih sekitar jam 7 malam. Dua pengendaranya adalah cewek dan cowok. Nampaknya mereka sedang pacaran. Nampak dari pelukan cewek kepada si cowok yang begitu ketat dari belakang.

"Masak disini?" si cewek berujar. Dia melihat ke arah rumah tua yang gelap gulita.

"Gak apa apa. Cari variasi dikit," si cowok nyengir melihat rasa takut dari mata ceweknya.

"Ngeri tau!"

"Kan ada aku," cowok itu berkata sambil membuka bagasi motornya. Dia mengambil jas hujan dari dalam bagasi.

"Kok gak di hotel aja sih?" si cewek bertanya dengan suara cemas.

"Kantong kempes hehehe..." si cowok nyengir kuda sambil mengamit tangan pacarnya. Dia menuju arah pintu rumah tua. Namun sayangnya pintu itu terkunci.

Mereka beringsut mencari jalan masuk ke dalam rumah. Di bagian kiri ada dua jendela besar dengan kaca yang sudah pecah. Cowok itu tersenyum karena mengetahui salah satu jendela tidak terkunci.

Cowok usia sekitar 22 tahun itu membopong tubuh pacarnya. Dia masukkan terlebih dahulu melalui jendela besar. Berikutnya ia ikut masuk ke dalam.

Suasana ruangan begitu gelap. Yang terlihat hanya samar-samar bayangan lampu di luar pagar rumah tua. Dinding rumah tua yang kusam menambah kesan angker.

Tapi napsu manusia mengalahkan rasa takut. Muda mudi itu tak peduli dengan sekitarnya. Si cewek yang mulanya cemas dengan situasi mencekam, akhirnya pasrah melayani keganasan pacarnya.

Keduanya bergumul di lantai beralaskan jas hujan. Tak ada lagi pakaian melekat di tubuh mereka. Peluh mulai keluar dari kulit membasahi jas hujan tipis berwarna abu-abu itu.

Cewek itu mendesah. Bahkan sekali kali mengerang menghadapi serangan liar cowok yang ia pacari. Tangannya meremas apapun yang ada di dekatnya untuk mengimbangi birahi yang mulai naik dan akan mencapai puncaknya.

Di tengah-tengah deraan kenikmatan, gadis berambut panjang itu merasakan keanehan. Benda yang diremasnya dengan tangan kanan seperti sedang menjilat tangannya.

Ia melirik. Sayangnya kegelapan menghalangi pandangannya. Benda itu terus menjilatnya. Lalu kemudian ia merasakan salah satu jarinya digigit lembut. Makin lama makin keras.

"Awwww, sakit!" cewek itu berseru.

"Ada apa sayang?" cowok yang sedari tadi sedang menindihnya berhenti tiba-tiba. Ia pun menatap ke arah cewek yang ia setubuhi.

"Ada yang menggigitku," kata si cewek sambil terengah-engah.

"Apa yang menggigitmu?" tanya si cowok sambil mengambil celana. Ia mencari HP untuk menyinari tangan kekasihnya.

"Entahlah. Dia tadi menjilat jariku. Kemudian mengigitku," cewek itu bangkit dan ikut menyinari dengan hapenya.

"Itu apa?" si cowok menunjuk sesuatu di pojok ruangan.

"Hah! itu .... itu .." si cewek tak bisa melanjutkan ucapannya. Ia hanya bisa ternganga ketakutan.

Apa yang sebenarnya mereka lihat? Baca kelanjutannya: Rumah Tua Jalan Mawar Bagian 4

No comments:

Post a Comment