Pages

Monday 29 October 2012

Rumah Tua Jalan Mawar Bagian 2

Sambungan dari: Rumah Tua Jalan Mawar Bagian 1

Sebuah mobil Avanza keluaran tahun 2012 berhenti di depan rumah tua jalan Mawar. Dari dalam keluar dua orang laki-laki. Laki-laki yang pertama berpakaian ala manajer perusahaan dengan setelan jas lengkap dengan dasinya. Sepatunya yang mengkilat menginjak tanah dengan mantap. Dia melangkah memasuki halaman rumah tua yang memang tak mempunyai pintu gerbang. Bukan tak punya pintu gerbang, ada tapi rusak karena tertabrak truk yang mundur. Sampai sekarang tak ada yang memperbaikinya.

Di belakangnya seorang lelaki hampir seumuran dengan laki-laki pertama. Dia melangkah sambil memandang sekitar halaman rumah tua yang ditumbuhi rumput setinggi mata kaki.

"Betul ini rumahnya, Bonar?" tanya lelaki yang pertama. Pelahan ia melepas kacamata hitam yang melindungi matanya. Di amatinya rumah tua yang berdiri kokoh di depannya.

"Betul, Pak. Ini rumah yang strategis untuk membangun hotel yang bapak inginkan," kata orang yang dipanggil Bonar itu dengan sopan. Dia melongokkan kepalanya ke dalam ruang tamu dari jendela yang kacanya tinggal separuh.

"Lumayan bagus. Tempatnya tak jauh dari pusat kota. Tapi juga tak sampai di pinggir. Cocok untuk tempat menginap," kata lelaki tanpa menoleh ke arah Bonar.

"Iya, Pak. Surat tanah dan akta jual beli. Semua sudah beres. Sekarang tinggal memulai proyek pembangunan hotel," ujar Bonar.

"Ya, lebih cepat lebih baik. Ku harap awal tahun baru, kita sudah bisa mengoperasikan hotel ini," lelaki itu berujar sambil berbalik arah menuju ke mobilnya.

"Benar, Pak. Saya akan urusi secepatnya," jawab Bonar sambil mengekor di belakang orang yang sepertinya adalah atasannya tersebut.

Sejurus kemudian mobil Avanza warna hitam itu meluncur meninggalkan rumah tua. Mereka tidak menyadari bahwa ada sepasang mata mengawasi gerak gerik mereka sejak mereka memasuki halaman rumah tua.

Bersambung ke: Rumah Tua Jalan Mawar Bagian 3

No comments:

Post a Comment